Selasa, 18 Juni 2013

Que Sera Sera : Apa yang Akan Terjadi, Terjadilah!

When I was just a little girl,
I asked my mother, "What will I be?
Will I be pretty?
Will I be rich?"
Here's what she said to me:
"Que sera, sera,
Whatever will be, will be;
The future's not ours to see.
Que sera, sera,
What will be, will be."


When I was just a child in school,
I asked my teacher, "What will I try?
Should I paint pictures?
Should I sing songs?"
This was her wise reply:
"Que sera, sera,
Whatever will be, will be;
The future's not ours to see.
Que sera, sera,
What will be, will be."

When I grew up and fell in love,
I asked my sweetheart, "What lies ahead?
Will we have rainbows
Day after day?"
Here's what my sweetheart said:
"Que sera, sera,
Whatever will be, will be;
The future's not ours to see.
Que sera, sera,
What will be, will be."


Now I have children of my own.
They ask their mother, "What will I be?
Will I be handsome?
Will I be rich?"
I tell them tenderly:
"Que sera, sera,
Whatever will be, will be;
The future's not ours to see.
Que sera, sera,
What will be, will be.
Que sera, sera!"

written by Jay Livingston and Ray Evans

^_^

Seorang gadis kecil bertanya pada ibunya tentang masa depannya.
Apakah dia bisa jadi kaya dan ayu?
Ataukah dia akan jadi miskin papa?
 

Sang Ibu dengan bijak menjawab :
Biarlah masa depan mengalir dengan sendirinya.
Tugas manusia hanyalah berusaha untuk meraihnya.
Bukan menentukan.
Bukan pusing memikirkannya.
Biarlah masa depan tetap menjadi masa depan.
Tidak perlu dikhawatirkan dari sekarang.
Biarlah yang akan terjadi di masa depan terjadilah!
 

Que Sera Sera!
Apa yang akan terjadi, terjadilah!
Biarlah jiwa ksatria tumbuh dalam jiwa manusia
Tabah dalam menghadapi kenyataan yang akan dihadapi di masa depan.
Nikmati masa sekarang, pasrah pada-Nya tentang masa depan.

^_^

Sebuah lagu keren tentang hidup sekarang dan hidup di masa depan. Lagu yang dipetik dari sound track film Alfred Hitchcock ini menarik garis tegas untuk membatasi rasa takut. Seolah-olah hendak berpesan untuk hiduplah di masa sekarang!

Jangan takuti masa depan!. Jangan biarkan masa depan membuat manusia resah dan gelisah sejak saat ini. Jangan biarkan rasa resah dan gelisah menghalangi langkah manusia dalam mempersiapkan masa depan. Jangan sampai kebahagiaan saat ini dikacaukan oleh kekhawatiran tentang masa depan. 


Biarlah kekhawatiran masa depan berada di masa depan, jangan dipaksa hadir sekarang. Biarlah keindahan bunga-bunga padang rumput dimusim hujan menghiasi kehidupan manusia, tanpa diganggu pikiran bahwa bunga-bunga itu akan kering di musim kemarau.

^_^

Que Sera-sera (Whatever Will Be)
written by Jay Livingston and Ray Evans
for Alfred Hitchcock's 1956 re-make of his 1934 film
"The Man Who Knew Too Much" starring Doris Day and James Stewart.
Recorded by Doris Day



sumber lirik: http://www.geocities.com/merrystar3/allysongs/QueSeraSera.html
 
sumber: http://duniashinichi.blogspot.com/2007/01/lirik-keren-que-sera-sera-apa-yang.html?showComment=1371562005076#c2679043258305750891

Selasa, 27 Desember 2011

Bendungan

Belanda. Negeri berpenduduk sekitar 15,8 juta orang dengan luas hanya 41.548 km² dimana sekitar 27 persen wilayahnya berada di bawah permukaan laut merupakan kiblat dalam teknologi pengelolaan air dan konstruksi bendungan. Pengalaman lebih dari 2000 tahun menghadapi gempuran ombak telah membentuk budaya inovatif masyarakat Belanda & mendorong berkembangnya teknologi konstruksi yang kini menjadi acuan berbagai negara. Kemampuan bangsa Belanda dalam membangun negeri dengan daratan lebih rendah dari permukaan laut melalui berbagai coastal construction project merupakan salah satu kontribusi terbesar Belanda yang kini banyak dipelajari warga dunia. Bendungan-bendungan tersebut tidak hanya menggambarkan pencapaian tertinggi dalam konstruksi besar di lautan tetapi juga menceritakan pembentukan budaya inovatif masyarakat Belanda yang berbagai hasil karyanya kita nikmati saat ini. Mari kita lihat apa yang ada dibalik bendungan Belanda tersebut.
Inovasi Teknologi di Balik Struktur Bangunan

Belanda memulai semuanya dari daratan di bawah permukaan laut sekitar 2000 tahun yang lalu. Mereka membangun berbagai bendungan dan tanggul tidak hanya untuk melindungi diri dari ancaman banjir, tetapi juga dengan fungsi sebagai reklamasi daratan, cadangan air tawar dan untuk meningkatkan jalur pengairan. Berbagai teknik untuk menghadang terjangan air laut telah diterapkan oleh bangsa Belanda melalui proses pembelajaran dan interaksi dengan gelombang laut hingga akhirnya menghasilkan salah satu konstruksi yang terbaik di dunia.

Pada awalnya adalah warga Frisian yang mendiami Belanda dengan melakukan reklamasi pantai dan membangun apa yang disebut dengan Terpen, bendungan pertama yang dibangun untuk menghadang air laut utara. Namun pada tahun 1287, terjadi kebobolan Terpen yang menyebabkan banjir besar. Setelah itu dilakukan pembangunan pantai baru yang disebut Zuiderzee yang dilanjutkan dengan pembangunan bendungan. Setelah bendungan dibangun, dilakukan pengeringan melalui pompa dan kanal-kanal. Saat itu teknik yang digunakan dalam pembangunan masih sangat sederhana dan dalam melakukan pengeringan digunakan kincir angin untuk memompa air keluar.
Aufsluitdijk. Kemudian pada tahun 1912 terjadi badai dan banjir besar. Banjir yang disebabkan karena gelombang laut makin menguatkan tekad orang Belanda untuk segera melaksanakan rencana lama yang tertunda untuk melakukan reklamasi Zuiderzee. Mulai dari tahun 1927 hingga 1933 dilakukan pembangunan tanggul sepanjang 30.5 km (19 mil), lebar sekitar 90 meter dan tinggi mencapai 7,25 meter diatas permukaan laut yang dinamakan Afsluitdijk. Bendungan ini mengubah Zuiderzee menjadi Ijsselmeer, sebuah danau air tawar. Tahun-tahun selanjutnya dibangun bendungan lainnya, sebagai bagian reklamasi daratan Ijsselmeer. Daratan baru hasil dari reklamasi menghasilkan sebuah provinsi baru bernama Flevoland yang dulunya adalah lautan.

Teknik yang digunakan untuk menguras dan mengeringkan laut dalam bendungan Aufsluitdijk ini adalah ini adalah dengan melakukan pembangunan bendungan pada dua titik yang harus dipertemukan di tengah laut. Di antara kedua titik itu dibangun dua pulau untuk menimbun bahan bangunan. Fondasi bendungan diperkuat dengan batu-batu besar yang dibungkus tikar-tikar raksasa yang dianyam dari batang pohon. Material yang digunakan pada bangunannya adalah sebuah material yang keras dan ulet yang berasal dari tanah liat berbatu yang disebut kei-lem. Material ini terdapat di dasar laut dekat lokasi bendungan. Karena mengandung batu-batu raksasa, maka tanah liat itu tetap kokoh walaupun terkena arus pasang surut. Dari sisi konstruksi dan material yang digunakan, Aufsluitdijk merupakan proyek konstruksi bendungan yang luar biasa yang mampu membelah Laut Selatan, dan menghubungkan dua propinsi yaitu Noord Holland dan Friesland.

Deltawerken. Pertarungan dengan laut tidak selesai sampai disitu. Suatu pekerjaan konstruksi modern yang jauh lebih besar setelah Afsluitdijk adalah dengan membangun bendungan berseri secara berturut-turut yang dinamakan proyek ‘deltawerken’. Hal itu juga dipicu oleh bencana pada tahun 1953 yang menewaskan 1800 penduduk. Proyek ini sebenarnya sudah direncanakan oleh Rijkswaterstaat (Departemen Pekerjaan Umum Belanda) sejak 1937 melalui proposal 'the Deltaplan'. Pada waktu itu direncanakan untuk membangun beberapa seri bendungan secara bertahap dalam beberapa dekade ke depan. Terjadinya bencana air tahun 1953 mempercepat pelaksanaannya.


Proyek Delta Plan yang bertujuan untuk membentengi daratan dari ancaman Laut Utara ini terdiri dari sepuluh bendungan besar dan tiga penahan gelombang yang dibangun secara bertahap selama 39 tahun. Bendungan pertama selesai dibangun pada 1958 di Sungai The Hollandse Ijssel, sebelah timur Rotterdam. Kemudian dibangun bendungan The Ooster Dam (The Oosterschelde Stormvloedkering), yang panjangnya hampir mencapai 11 kilometer. Bendungan terakhir yang selesai dibangun adalah The Maeslantkering pada 1997. Maeslantkering dibangun di muara Nieuwe Waterweg, yaitu kanal yang menjadi gerbang masuk ke Pelabuhan Rotterdam. Tanggul ini merupakan tanggul terbuka yang melalui program komputer dapat tertutup ketika terjadi badai dari Laut Utara mencapai ketinggian di atas tiga meter.

Delta works merupakan sebuah pencapaian tertinggi dalam konstruksi besar di lautan karena dibangun dengan menghadapi arus laut, gelombang dan karakter tanah yang bervariasi. Design dan teknik yang digunakan khususnya di area persiapan fondasi dan penggunaan matras-matras fondasi perlindungan menggambarkan inovasi dan kerjasama yang kuat antara para geologist dan insinyur yang memberikan penerapan penting dalam berbagai aspek dari konstruksi yang berhubungan dengan pantai dan lepas pantai. Penggunaan komponen yang telah dibentuk sebelumnya (prefabricated) untuk kemudian ditempatkan melalui metode penempatan material-materialnya mencerminkan sebuah terobosan dalam konstruksi di laut terbuka (open water construction). Aspek lingkungan dan sosial pun sangat diperhatikan agar ekologi pantai sekitarnya tidak terganggu dan kehidupan nelayan dan kelancaran arus lalu lintas pelabuhan tidak terganggu. Inovasi yang luar biasa tersebut merupakan hasil dari budaya inovatif masyarakat Belanda yang konon terbentuk dari interaksi ribuan tahun dengan laut.

Dari Budaya Dibalik Bendungan ke Inovasi Lainnya
Raja Perancis Louis XIV di abad 17 pernah menyebutkan bahwa budaya belanda berasal dari perjuangannya dalam melawan lautan. Louis XIV melihat bahwa budaya kebebasan, toleransi, kebebasan bicara, kebiasaan masyarakat Belanda untuk terus bernegosiasi tanpa akhir berasal dari pertarungan mereka dengan air. Pertarungan selama 2000 tahun membendung lautan telah membentuk budaya masyarakat Belanda yang terus mencari dan melakukan perbaikan tanpa henti.

Melalui berbagai bencana air yang terjadi dibelanda ini, masyarakat Belanda membuat apa yang kini disebut dengan public-private partnership. Dimulai sejak abad ke 11, kerjasama semacam itu mulai terbentuk. Dewan lokal yang yang disebut water board di setiap desa melakukan pengawasan terhadap pengelolaan air di wilayah mereka melalui suatu forum yang mengumpulkan masyarakat disekitar wilayah untuk membahas pengelolaan air secara demokratis. Water Board bukan merupakan eksperimen pertama dalam demokrasi karena Athena telah memulai jauh sebelumnya, tetapi yang membedakan dengan demokrasi ala Athena adalah adanya jaminan kebebasan berpendapat dimana penduduk disana mempunyai posisi yang setara dan tidak ada perbudakan seperti terjadi di Athena.

Kebebasaan ini menjadi fondasi yang kuat dalam karakter inovatif masyarakat Belanda sehingga kemudian melahirkan banyak kreasi-kreasi besar yang mendapat pengakuan dunia mulai dari karya lukisan dari Rembrandt yang sangat indah, hingga jam pendulum dan navigasi kapal hasil karya Cristiaan Huygens. Bahkan bunga Tulip dengan berbagai warna yang menjadi ciri khas Belanda juga merupakan hasil pengembangan botani para peneliti Belanda yang membawanya dari kawasan Asia Tengah yang kondisi tanah dan cuacanya jauh berbeda dengan Belanda.

Apa yang ada dibalik bendungan di Belanda menunjukkan bagaimana proses pembelajaran dan interaksi dengan air selama bertahun-tahun telah membentuk budaya masyarakat belanda yang terus gelisah dan berupaya untuk memperbaiki keadaan melalui teknologi konstruksi bangunan yang semakin canggih untuk mengamankan diri mereka. TIdak berhenti sampai disitu karakter inipun merupakan penjelasan yang logis dari berbagai hasil karya inovatif hasil kreasi bangsa Belanda yang banyak kita nikmati saat ini. Untuk itu kita patut belajar ke Belanda dan mempelajari apa yang terjadi dibalik bendungan tidak hanya konstruksi tetapi juga masyarakatnya.


Referensi

Jurnal:
1.Simona O. Negro, Marko P. Hekkert and Ruud E. H. M. Smits, “Stimulating Renewable Energy Technologies by Innovation policy”, Innovation Studies Utrecht (ISU) Working Paper Series,
2.Ian Watson and Charles W .F inkl,J nr, “State of the Art in Storm-Surge Protection: The Netherlands Delta Project “, Department of Geology Florida Atlantic University
3.Dr. S. Van Baars, and I. M. Van Kempen, “The Causes and Mechanisms of Historical Dike Failures in the Netherlands”, Faculty of Civil Engineering and Geosciences Delft University of Technology

Artikel Internet:
1. Judul : Keindahan tulip, keberhasilan Belanda ,
http://majalah.ppibelanda.org/?p=288
2.Judul : Dams in Netherland, http://www.nethcold.org/nethcold/index.php?c=damsinNL
3.Judul : Delta works, http://www.deltawerken.com/23
4.Judul : Afsluitdijk, http://en.wikipedia.org/wiki/Afsluitdijk
5.Judul : 75 Tahun afsluitdijk
http://static.rnw.nl/migratie/www.ranesi.nl/arsipaktua/belanda/afsluitdijk_75_tahun070528-redirected
6.Judul : Tanggul Situ dan Tanggul Sana, Pernah kah Kita Belajar? Oleh Josh Chen http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:NKSQ7FwYbrsJ:community.kompas.com/read/artikel/2664+afsluitdijk+delta+work&cd=7&hl=id&ct=clnk&gl=id
7.Judul : Why the Dutch are becoming restless, Matthew Harwood, Doing It the Dutch Way, April 2010 , http://www.livius.org/opinion/opinion0016.html,
8. Judul : Air, Ancaman dan Sahabat Orang di Belanda, http://umum.kompasiana.com/2010/03/25/air-ancaman-dan-sahabat-orang-di-belanda/
9. Judul : Polders and Dikes of the Netherlands, The Reclamation of Land in the Netherlands Through Dikes and Polders By Matt Rosenberg, About.com Guide http://geography.about.com/od/specificplacesofinterest/a/dykes.htm

Foto:
www.deltawerken.com/Deltaworks/23.html


Tulisan ini dimuat juga pada link berikut:
www.market-insight.com
www.facebook.com

Minggu, 25 Desember 2011

PLTN Vs. Rokok

Majelis Ulama Indonesia baru-baru ini mengeluarkan fatwa penting mengenai haramnya merokok. Fatwa ini menimbulkan kontroversi banyak pihak, satu sisi mendukung tentang haramnya rokok dari sisi medis, sedangkan yang di seberang menolak karena memandangnya bahwa fatwa tersebut belum urgent dan bisa mengancam industri rokok yag ada di daerah dan tentu berpotensi menambah pengangguran terbuka yang ada di Indonesia.

Lain hal, LBM NU Jateng dan PCNU Jepara pada 1 September 2007. Mubahatsah atau pembahasan yang diikuti sekitar 100 kiai dari wilayah Jateng memutuskan bahwa PLTN Muria hukumnya haram, mengingat dampak negatifnya lebih besar daripada dampak positifnya.

Lalu apa hubungan antara rokok dengan PLTN diatas? Keduanya difatwakan haram oleh ulama, meskipun masih mengundang kontroversi. Terlepas dari fatwa para ulama tersebut, sekarang kita akan membandingkan tingkat bahaya antara rokok dengan PLTN dilihat dari radioaktifitasnya.

Jika kita merujuk data dari US Departmen of Health, Division of Radiation Protection yang dikeluarkan tahun 2002, sinar kosmis menghasilkan dosis 26 mrem/tahun. Radioisotop di permukaan bumi mengandung 29 mrem/tahun. Gas Radon di Atmosfer mengambil kontribusi sebesar 200mrem/tahun. Dalam tubuh manusia pun memancarkan radiasi (dari Karbon - 14 dan Kalium - 40 ) sebesar 40 mrem/tahun. Sinar X untuk diagnosa kesehatan memberikan andil 39 mrem/tahun. Sedangkan aktivitas kedokteran nuklir lainnya memberikan 14mrem/tahun. Instrumen elektronik seperti TV, komputer memberikan 11 mrem/tahun. Dan sisa ledakan nuklir (fall out), reaktor nuklir, pesawat terbang memberikan 1 mrem/tahun. Sehingga total dosis yang diterima tiap manusia di AS secara rata-rata adalah 361 person mrem/tahun atau 0,3 person rem/tahun (1 rem = 1.000 mrem). Hal ini dipenuhi dengan syarat yang bersangkutan tidak merokok.

Sebagai catatan, PLTN dengan daya 1.000 MWatt menghasilkan dosis radiasi mencapai 4,8 person rem/tahun. Namun pemerintah AS membatasi agar pekerja PLTN dan sektor nuklir lainnya hanya menerima dosis maksimum sebesar 100 person mrem/tahun saja. Sementara dalam PLTU dengan daya 1.000 MWatt dengan tingkat radiasi 100 kali lebih besar (yakni 490 person rem/tahun), belum ditemui ada kebijakan yang sama.

Sedangkan untuk rokok ternyata diketahui mengandung Radioisotop Polonium-210. Ini akan menambahkan dosis ekivalen sebesar 29,1 person rem/tahun untuk manusia perokok. Dan akan didapatkan dalam jaringan epitel paru-parunya dosis sebesar 6,6 - 40 person rem/tahun. Sementara pada bronchiolus-nya sebesar 1,5 person rem/tahun.

Rokok ternyata tidak hanya mengandung polonium (210Po) namun juga timbal (210Pb), yang keduanya termasuk dalam kelompok radionuklida dengan toksik sangat tinggi. Po-210 adalah pemancar radiasi- α, sedangkan Pb-210 adalah pemancar radiasi-ß. Kedua jenis radiasi tersebut, terutama radiasi- α berpotensi untuk menimbulkan kerusakan sel tubuh apabila terhisap atau tertelan. Kejadian kanker paru pada perokok pun belakangan ditengarai lebih disebabkan oleh radiasi-α & bukan diakibatkan karena tar dalam tembakau.

Lalu, bagaimana bisa 210Po & 210Pb bisa sampai di rokok? Ternyata tanah, sebagai tempat tumbuh tanaman tembakau- bahan utama rokok, mengandung radium (226Ra). Radium ini adalah atom induk yang nantinya dapat meluruh dan dua di antara sekian banyak unsur luruhannya adalah 210Po & 210Pb. Melalui akar, 210Po & 210Pb pun terserap oleh tanaman tembakau. Hal ini bisa diperparah dengan penggunaan pupuk fosfat yang mengandung kedua unsur tersebut. Tentu saja ini menambah konsentrasi 210Po & 210Pb dalam tembakau.

Mekanisme lain dan yang utama, adalah lewat daun. Po-210 & Pb-210 terendapkan pada permukaan daun tembakau sebagai hasil luruh dari gas radon (222Rn) yang berasal dari kerak bumi & lolos ke atmosfer. Daun tembakau memiliki kemampuan tinggi untuk menahan & kemudian mengakumulasi 210Po & 210Pb karena adanya bulu-bulu tipis ~yang disebut trichomes~ di ujung-ujungnya.

Meski aktivitasnya cukup rendah (3 - 5 mili Becquerel/batang) - dibandingkan dengan ambang batas dosis mematikan Polonium-210 untuk manusia berbobot 80 kg yakni sebesar 148 juta Becquerel (4 mili Curie). Namun aktivitas merokok membuat Polonium-210 terhirup dan terdepositkan ke dalam paru-paru tanpa bisa diekskresikan secara langsung oleh tubuh mengingat sifatnya sebagai logam berat dan memiliki sifat kimiawi mirip Oksigen sehingga tidak bisa diikat oleh CO2 maupun ion HCO3- (kecuali ada perlakuan khusus dengan meminum pil EDTA misalnya, itupun diragukan apa bisa melakukan Polonium removal di paru-paru).


Jika diasumsikan perokok yang bersangkutan mengkonsumsi rata-rata 2 bungkus rokok/hari selama lima tahun tanpa terputus, akumulasi Polonium-210 nya sudah cukup mampu menghasilkan perubahan abnormal pada alvoeli. Dan jika konsumsi terus berlanjut tanpa terputus, maka dalam masa 10 - 15 tahun sejak awal menjadi perokok, perokok yang bersangkutan sudah sangat berpotensi menderita kanker paru-paru, seperti nampak pada penelitian di Brazil (berdasarkan tembakau setempat). Jika konsumsi dikurangi menjadi 1 bungkus rokok/hari tanpa terputus, maka baru dalam 25 - 30 tahun kemudian potensi menderita kanker paru-paru mulai muncul.

Jadi jika pekerja sektor nuklir mendapatkan radiasi 100 person mrem/tahun. Mereka yang bekerja di PLTU dan mereka yang merokok menerima paparan radiasi berkali-kali lipat lebih besar. Jadi wajar saja jika banyak mereka yang mati karena radiasi akibat rokok atau PLTU dibanding para pekerja dalam sektor nuklir.

Dan jika kita ingin lebih ekstrim lagi, sebenarnya para warga Semenanjung Muria (Kudus -Pati - Jepara), dimana disana banyak terdapat industri rokok dan juga beberapa PLTU, sebenarnya sudah menkonsumsi radiasi jauh-jauh hari bahkan sebelum PLTN dibangun.

Dari Berbagai Sumber
http://www.forumsains.com
Tedy Tri Saputro
Mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN

Dahsyatnya Elektromagnetik

Begitu dahsyatnya sehingga para ilmuwan di NASA (National Aeronautics and Space Admistration) mulai berpikir untuk memanfaatkannya sebagai tenaga yang bisa ‘melemparkan’ pesawat luar angkasa ke luar atmosfer bumi! Kenapa sampai muncul ide ini? Bukankah mesin roket yang biasanya digunakan untuk mengirim pesawat-pesawat ke luar bumi sudah cukup berhasil? Sebenarnya semua mesin roket yang sudah digunakan maupun yang sedang dikembangkan saat ini tetap membutuhkan bahan khusus sebagai pendorongnya. Bahan-bahan propellant ini bisa berupa bahan kimia seperti yang sudah banyak digunakan, bisa juga berupa hasil reaksi fusi nuklir yang teknologinya dikembangkan di awal abad 21 ini. Ada lagi berbagai teknologi inovatif seperti light propulsion dan antimatter propulsion.


Penggunaan propellant ini sebenarnya sangat membatasi kecepatan dan jarak maksimum yang dapat dicapai pesawat. Karena itulah muncul ide untuk mengirimkan pesawat luar angkasa menggunakan teknologi yang sama sekali tidak melibatkan propellant. Sistem apa yang bisa ‘melemparkan’ pesawat yang begitu besar dan berat ke luar angkasa tanpa menggunakan propellant sama sekali? Hanya Elektromagnetika yang bisa menjawabnya!

Elektromagnetika merupakan penggabungan listrik dan magnet. Sewaktu kita mengalirkan listrik pada sebuah kawat kita bisa menciptakan medan magnet. Listrik dan magnet benar-benar tidak terpisahkan kecuali dalam superkonduktor tipe I yang menunjukkan Efek Meissner (bahan superkonduktor dapat meniadakan medan magnet sampai pada batas tertentu). Ini bisa dibuktikan dengan cara meletakkan kompas di dekat kawat tersebut. Jarum penunjuk pada kompas akan bergerak karena kompas mendeteksi adanya medan magnet. Elektromagnetika sudah banyak dimanfaatkan dalam membuat mesin motor, kaset, video, speaker (alat pengeras suara), dan sebagainya. Sekarang giliran proyek luar angkasa yang ingin memanfaatkan kedahsyatannya!

David Goodwin dari Office of High Energy and Nuclear Physics di Amerika adalah orang yang mengusulkan ide electromagnetic propulsion ini. Saat sebuah elektromagnet didinginkan sampai suhu sangat rendah terjadi sesuatu yang ‘tidak biasa’. Jika kita mengalirkan listrik pada magnet yang super dingin tersebut kita bisa mengamati terjadinya getaran (vibration) selama beberapa nanodetik (1nanodetik = 10-9 detik) sebelum magnet itu menjadi superkonduktor. Menurut Goodwin, walaupun getaran ini terjadi hanya selama beberapa nanodetik saja, kita tetap dapat memanfaatkan keadaan unsteady state (belum tercapainya keadaan tunak) ini. Jika getaran-getaran yang tercipta ini dapat diarahkan ke satu arah yang sama maka kita bisa mendapatkan kekuatan yang cukup untuk ‘melempar’ sebuah pesawat ruang angkasa. Kekuatan ini tidak hanya cukup untuk ‘melempar’ secara asal-asalan, tetapi justru pesawat ruang angkasa bisa mencapai jarak maksimum yang lebih jauh dengan kecepatan yang lebih tinggi dari segala macam pesawat yang menggunakan propellant.

Untuk menerangkan idenya, Goodwin menggunakan kumparan kawat (solenoid) yang disusun dari kawat magnet superkonduktor yang dililitkan pada batang logam berbentuk silinder. Kawat magnetik yang digunakan adalah logam paduan niobium dan timah. Elektromagnet ini menjadi bahan superkonduktor setelah didinginkan menggunakan helium cair sampai temperatur 4 K (-269oC). Pelat logam di bawah solenoida berfungsi untuk memperkuat getaran yang tercipta. Supaya terjadi getaran dengan frekuensi 400.000 Hz, perlu diciptakan kondisi asimetri pada medan magnet. Pelat logam (bisa terbuat dari bahan logam aluminium atau tembaga) yang sudah diberi tegangan ini diletakkan secara terpisah (isolated) dari sistem solenoida supaya tercipta kondisi asimetri.


Selama beberapa mikrodetik sebelum magnet mulai berosilasi ke arah yang berlawanan, listrik yang ada di pelat logam harus dihilangkan. Tantangan utama yang masih harus diatasi adalah teknik untuk mengarahkan getaran-getaran yang terbentuk pada kondisi unsteady ini supaya semuanya bergerak pada satu arah yang sama. Untuk itu kita membutuhkan alat
semacam saklar (solid-state switch) yang bisa menyalakan dan mematikan listrik 400.000 kali per detik (yaitu sesuai dengan frekuensi getaran). Solid-state switch ini pada dasarnya bertugas untuk mengambil energi dari keadaan tunak dan mengubahnya menjadi pulsa listrik kecepatan tinggi (dan mengandung energi tinggi) sampai 400.000 kali per detiknya.
Energi yang digunakan untuk sistem elektromagnetik ini berasal dari reaktor nuklir (300 kW) milik NASA. Reaktor ini menghasilkan energi panas melalui reaksi fisi nuklir. Reaksi fisi nuklir ini melibatkan proses pembelahan atom yang disertai radiasi sinar gamma dan pelepasan kalor (energi panas) dalam jumlah sangat besar. Reaktor nuklir yang menggunakan ¾ kg uranium (U-235) bisa menghasilkan kalor yang jumlahnya sama dengan kalor yang dihasilkan oleh pembakaran 1 juta galon bensin (3,8 juta liter). Energi panas yang dihasilkan reaktor nuklir ini kemudian dikonversi menjadi energi listrik yang bisa digunakan untuk sistem electromagnetic propulsion ini. Ketika digunakan dalam pesawat luar angkasa, ¾ kg uranium sama sekali tidak memakan tempat karena hanya membutuhkan ruangan sebesar bola baseball. Dengan massa dan kebutuhan ruang yang jauh lebih kecil dibandingkan mesin roket yang biasanya digunakan untuk mengirim pesawat ke luar angkasa, pesawat yang menggunakan sistem elektromagnetik ini dapat mencapai kecepatan maksimal yang jauh lebih tinggi
sehingga bisa mencapai lokasi yang lebih jauh pula.

Menurut Goodwin pesawat dengan teknologi elektromagnetik ini dapat mencapai titik heliopause yang merupakan tempat pertemuan angin yang berasal dari matahari (solar wind) dengan angin yang berasal dari bintang di luar sistem tatasurya kita (interstellar solar wind). Heliopause terletak pada jarak sekitar 200 AU (Astronomical Unit) dari matahari. 1 AU merupakan jarak rata-rata bumi dari matahari yaitu sekitar 1,5.108 km. Planet terjauh dalam sistem tatasurya kita saja hanya berjarak 39,53 AU dari matahari. Semua pesawat luar angkasa yang menggunakan propellant tidak bisa mencapai jarak sejauh itu!

Tentu saja pesawat yang dipersenjatai elektromagnetik yang dahsyat ini masih sangat jauh dari sistem ideal yang kita inginkan. Karena walaupun pesawatnya bisa mencapai kecepatan sangat tinggi, kecepatan itu masih sangat kecil dibandingkan kecepatan cahaya (300.000 km per detik). Kecepatan maksimum yang bisa dicapai sistem ini masih di bawah 1% kecepatan cahaya. Padahal bintang yang terdekat dengan sistem tatasurya kita berada pada jarak lebih dari 4 tahun cahaya (1 tahun cahaya = 300.000 km/detik x 60 detik/menit x 60 menit/jam x 24 jam/hari x 365 hari/tahun = 9,4608.1012 km). Perjalanan terjauh yang pernah ditempuh manusia adalah 400.000 km (yaitu perjalanan ke bulan).

Jika kita ingin mengirim pesawat tanpa awak pun kita masih membutuhkan ratusan tahun sebelum pesawat tersebut bisa mencapai bintang terdekat. Itu pun karena pesawatnya menggunakan teknologi elektromagnetik! Dengan pesawat yang menggunakan propellant bahan kimia kita baru bisa mencapai bintang terdekat dalam waktu puluhan ribu tahun. Jika kita ingin mencapai bintang terdekat dalam waktu lebih cepat seperti dalam film Star Trek kita membutuhkan teknologi yang bisa melampaui kecepatan cahaya. Selama teknologi itu masih
belum bisa dikembangkan, kita bisa memanfaatkan dulu teknologielektromagnetik yang ternyata memberikan alternatif yang cukup menjanjikan walaupun belum bisa mewujudkan impian kita untuk menjelajahi jagad raya.

sumber: http://www.forumsains.com

Sabtu, 24 Desember 2011

penerapan fisika dalam jenis mesin jam

energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan
begitulah hukum kekekalan energi. contoh dari kekekalan energi ini dimanfaatkan dalam penggunaan jam tangan atau arloji. Jam atau arloji mempunyai movement, atau biasa disebut mesin penggerak dewasa ini ada beberapa jenis mesin yg biasa dipergunakan dalam industri arloji secara umum terdiri dari quartz,automatik,hand winding,autoquartz dan quartz dengan toughsolar.

quartz
merupakan mesin yg menggunakan energi batu batrey sebagai sumber tenaga dengan tingkat presisi/akurasi rata2 sangat akurat/tepat tetapi memiliki kelemahan batu batrey akan habis dalam kurun waktu tertentu, komponen elektronik didalamnya akan mati dalam beberapa tahun tertentu serta rata2 tidak bisa berusia lama (kira2 15-an tahun).

atomatik
merupakan mesin yg bergerak berdasarkan gerakan ayunan tangan karena didalamnya adalam pendulum yg berputar mengisi pegas secara otomatis bila tangan yg dilingkari arloji bergerak (masa penulis kecil dulu org menyebut jam tangan jalan darah karena hidup jika dipakai dan mati jika ditaruh) jenis mesin ini bisa berusia lanjut (penulis pernah menemukan sebuah jam otomatik periode awal tahun 1930-an masih hidup dan normal) memiliki kelemahan tingkat akurasi menurun seirng usia (akan tetapi dengan teknik reparasi yg baik kelemahan ini bisa dieliminasi)

handwinding
atau biasa disebut puteran merupakan mesin arloji jenis paling tua dari kesemua jenis mesin arloji . mesin jenis ini mengandalkan pegas/main spring sebagai sumber tenaga penggerak yg bekerja jika dipurat dan akan habis dalam kurun waktu 24-28 jam jadi jam ini kurang pupuler dewasa ini dikarenakan kurang praktis. kelebihan jam ini biasanya lebih tipis dibanding mesin otomatik, kelemahan yg lain dari jenis ini selain harus diputer yakni jika kita kurang hati2 pegas bisa putus karena terlalu kuat saat diputar.
Autoquartz
Mesin jenis ini lebih populer dengan sebutan KINETIK, walaupun sebenarnya kinetik itu lebih merupakan merk dagang dari SEIKO (permulaan seiko menyebut mesin ini dengan istilah AGS atau automatik generating system), kinetik berasal dari bahasa latin yg artinya gerak. Apa sebenarnya autoquartz itu sendiri?autoquartz adalah mesin jam perpaduan antara otmatik dengan quartz, memakai prinsip kerja dinamo sepeda yg jika di tempelkan pada roda depan sepeda maka dinamo akan berputar serta putaran tersebut menghasilkan listrik jika pada dinamo sepeda listrik untuk menyalakan lampu maka pada arloji autoquartz listrik ditampung pada sebuah kapasitor yg kemudian berfungsi sebagai sumber listrik untuk menghidupkan arloji. Kelebihan dari mesin jenis ini adalah arloji dapat bertahan hidup minimal 72 jam (bandingkan otomatik konvensional hanya dapat bertahan 1X24 jam, belum lagi dari segi akurasi auto quartz jauh lebih presisi sebab sebenarnya mesin dasar dari autoquartz adalah quartz. Ada banyak pabrikan ternama baik dari eropa maupun asia yg menggunakan mesin jenis ini antara lain SEIKO&TISSOT namun yg beken dipasaran adalah SEIKO sehingga autoquartz idendtik dengan KINETIK yg adalah salah satu seri dari SEIKO.

Tough Solar
Adalah Casio produsen jam  jepang yg berbasis teknologi digital mempupulerkan jenis mesin jam batrey tetapi dengan sumbertenaga cadangan sinar matahari, jika Seiko pupoler dengan Kinetik-nya maka Citizen rival satu negara dari Seiko tidak mau ketinggalan merilis karya barunya dengan istilah ECO-DRIVE berbeda dengan seri Kinetik maka pada Eco-drive merupakan murni arloji quartz tetapi memekai bartey khusus yg bisa di charge dg tenaga sinar/cahaya.

sumber: http://arlojiku.wordpress.com

Miniature Nuclear Batteries


Miniature Nuclear Batteries  
Apakah Anda lelah hidup baterai laptop pendek Anda hanya dengan beberapa jam? Apakah Anda ingin mengisi baterai telepon Anda untuk beberapa bulan terakhir? Nah, jawaban Anda "doa" mungkin baterai nuklir ini yang akan menyelamatkan anda,baterai nuklear telah dikembangkan di University of Missouri. Mereka secara khusus dirancang untuk menyediakan sumber energi abadi. Dan beberapa orang berpikir itu bisa menggantikan baterai saat ini, termasuk yang digunakan oleh mobil listrik. Menurut sang pencipta, baterai nuklir memiliki kapasitas yang sangat besar untuk menghasilkan listrik bila dibandingkan dengan Baterai biasa.
Miniature Nuclear Batteries
 Baterai selalu menjadi kebutuhan utama. Biasanya, para desainer perangkat elektronik mengkonsumsi baterai dalam jangka panjang (seperti laptop atau media player) atau menggunakan tampilan layar kecil yang tidak begitu cerah untuk menghemat sumber daya energi langkah ini diperoleh dari baterai biasa. Namun baterai nuklir baru akan membawa solusi berdasarkan semikonduktor cair(bukan semikonduktor padat) yang akan menghasilkan lebih banyak bagi kehidupan baterai.. Penyebabnya adalah semikonduktor padat diserang terus menerus oleh beberapa unsur radioaktif yang digunakan oleh jenis baterai , sedangkan semikonduktor cairan tahan terhadap serangan ini. Sementara istilah "nuklir" bisa menjadi sedikit perturbing, kenyataannya adalah bahwa baterai tersebut tidak sangat berbeda dari baterai yang digunakan, misalnya, alat pacu jantung medis.

Baterai radioisotop baru memiliki ukuran koin sen dan menyediakan energi lebih dari satu tradisional. karena, menurut penelitian kapasitasnya sangat unggul. Jae Kwon, asisten profesor teknik listrik dan komputer di University of Missouri, mengatakan bahwa radioisotop baterai "dapat memberikan kekuatan kepadatan lebih tinggi enam kali lipat dibanding baterai kimia." Artinya, tidak kurang dari muatan juta kali lebih banyak dibandingkan baterai "normal."

Kwon dan tim risetnya
 Kwon dan tim risetnya telah menghabiskan cukup waktu bekerja untuk memecahkan berbagai masalah yang mereka temui ketika mengembangkan jenis baterai. Satu hal penting adalah baterai kecil dan tipis harus praktis dan berguna; cara ini, mereka dapat digunakan untuk jam tangan kekuasaan dan perangkat elektronik kecil. Seperti disebutkan sebelumnya, prototipe (yang dapat Anda lihat dalam gambar di bawah) memiliki ukuran dan ketebalan sepeser pun, namun para peneliti berpikir bahwa mereka dapat mencapai baterai yang lebih tipis. Untuk melakukan ini, Kwon telah memerlukan kerja sama dengan profesor lain: David J. Robertson (kimia profesor dan direktur MU Reaktor). Bersama-sama, mereka berharap untuk memaksimalkan daya baterai dan mengurangi ukuran uji coba nuklir dan bahan lain untuk membuat perbaikan tambahan.
Miniature Nuclear Batteries
Kwon berpikir bahwa baterai terakhir, yang akan digunakan dalam gadget komersial, bisa lebih tipis dari rambut manusia. Untuk saat ini, tim telah diperlukan hak paten sementara dalam rangka melindungi hak eksklusif untuk menggunakan penemuan ini.

Server kuantum dengan foton tunggal

Para ilmuwan di Max-Planck Institute of Quantum Optics (MPQ) telah berhasil membangun sebuah server foton tunggal yang dihasilkan dari sebuah atom neutral terjebak.

Hasil ini merupakan sebuah langkah maju dalam upaya mengembangkan teknologi informasi kuantum (overview mengenai teori informasi kuantum).

Sebuah foton dapat dihasilkan dengan menembakkan laser ke atom. Lalu, supaya foton yang dihasilkan dapat ditembakkan ke arah tertentu yang diinginkan, maka digunakan sepasang cermin, yang biasa disebut cavity, yang berfungsi seperti semacam lorong.

Dibandingkan dengan metode lainnya, foton yang dihasilkan oleh MPQ ini dikatakan berkualitas tinggi, yaitu bisa dikontrol, seperti misalnya energi dan arahnya bisa dibuat akurat. Kualitas seperti itu adalah salah satu syarat yang diperlukan untuk melakukan proses informasi kuantum, yaitu bahwa kita harus bisa mempersiapkan keadaan kuantum yang presisi yang bisa dijadikan sebagai bit kuantum (quantum bit atau sering disingkat qubit). Dan juga sistemnya bisa dipertahankan untuk periode yang cukup lama, sehingga memungkinkan untuk menjadi sebuah server.

Sumber :
http://www.mpq.mpg.de/mpq-news/2007/PRsinglephot.pdf
 http://www.forumsains.com