Selasa, 20 Desember 2011

M R I ( Magnetic Resonance Imaging )

MRI adalah metode pilihan untuk diagnosa berbagai penyakit karena kemampuan yang luar biasa untuk pemeriksaan dan menegakkan diagnosa medis yang diinginkan.

MRI merupakan alat diagnostik mutakhir untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh menggunakan medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio, tanpa operasi, penggunaan sinar X, ataupun bahan radioaktif.

MRI menciptakan gambar yang dapat menunjukkan perbedaan sangat jelas dan sensitif untuk menilai anatomi jaringan lunak dalam tubuh, terutama otak, sumsum tulang belakang, susunan saraf dibandingkan dengan pemeriksaan x-ray biasa maupun CT scan. Juga jaringan lunak dalam susunan musculoskeletal seperti otot, ligament, tendon, tulang rawan, ruang sendi, seperti misalnya pada cedera lutut maupun cedera sendi bahu. Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan dengan MRI yaitu evaluasi anatomi dan kelainan rongga dada, payudara, organ dalam perut, payudara, pembuluh darah, dan jantung.

Waktu pemeriksaan MRI 1.5 Tesla 30 sampai 45 menit lebih cepat dan akurat dibandingkan MRI Tesla rendah yang memakan waktu 60-90 menit. Dalam proses pencitraan melalui layar monitor, tenaga ahli bisa memperoleh gambaran suatu organ tubuh yang diperiksa dari berbagai sudut pandang dan bagian-bagian kecilnya bisa terlihat jelas sehingga bisa diketahui apakah masih normal atau mengalami kelainan dan gangguan.
MRI memberikan pandangan di dalam tubuh manusia. Tingkat rinci yang dapat dilihat sangat luar biasa dibandingkan pencitraan lain. MRI adalah metode pilihan diagnosa berbagai penyakit dan kondisi karena kemampuan yang luar biasa untuk pemeriksaan dan menegakkan diagnosa medis yang diinginkan.

Cara kerja MRI
  1. Pertama, putaran nukleus atom molekul otot diselarikan dengan menggunakan medan magnet  yang berkekuatan tinggi.
  2. Kemudian, denyutan/pulsa frekuensi radio dikenakan pada tingkat menegak kepada garis medan magnet agar sebagian nuklei hidrogen bertukar arah.
  3. Selepas itu, frekuensi radio akan dimatikan menyebabkan nuklei berganti pada konfigurasi awal. Ketika ini terjadi, tenaga frekuensi radio dibebaskan yang dapat ditemukan oleh gegelung yang mengelilingi pasien.
  4. Sinyal ini dicatat dan data yang dihasilkan diproses oleh komputer untuk menghasilkan gambar otot.
Dengan ini, ciri-ciri anatomi yang jelas dapat dihasilkan. Pada pengobatan, MRI digunakan untuk membedakan otot patologi seperti tumur otak dibandingkan otot normal.
Teknik ini bergantung kepada ciri tenang nuklei hidrogen yang dirangsang menggunakan magnet dalam air. Bahan contoh ditunjukkan seketika pada tenaga radio frekuensi, yang dengan kehadiran medan megnet, membuatkan nuklei dalam keadaan bertenaga tinggi. Ketika molekul kembali menurun kepada normal, tenaga akan dibebaskan ke sekitarnya, melalui proses yang dikenal sebagai relaksasi. Molekul bebas menurun pada ambang normal, tenang lebih pantas. Perbedaan antara kadar tenang merupakan asas gambar MRI--sebagai contoh, molekul air dalam darah bebas untuk tenang lebih pantas, dengan itu, tenang pada kadar berbeda berbanding molekul air dalam otot lain.

Penamaan MRI
Walaupun perilaku nuklir atomik terhadap contoh adalah hal terpenting bagi teknik ini, akan tetapi penggunaan istilah nuklir dihindari. Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan kebingungan maupun kekhawatiran yang timbul sebagai akibat adanya kaitan antara perkataan "nuklir" dengan teknologi yang digunakan dalam senjata nuklir dan risiko bahan radioaktif. Berbeda dengan teknologi senjata nuklir, nuklei berkait dengan MRI yang ada dan sedia ada samaada teknik ini digunakan atau tidak.

Kelebihan MRI
Salah satu kelebihan tinjau MRI adalah, menurut pengetahuan pengobatan masa kini, tidak berbahaya kepada orang yang sakit. Berbanding dengan CT scans "computed axial tomography" yang menggunakan aksial tomografi berkomputer yang melibatkan dos radiasi mengion, MRI hanya menggunakan medan magnet kuat dan radiasi tidak mengion "non-ionizing" dalam jalur frekuensi radio. Bagaimanapun, perlu diketahui bahwa orang sakit yang membawa benda asing logam (seperti serpihan peluru) atau implant terbenam (seperti tulang Titanium buatan, atau pacemaker) tidak boleh dipindai di dalam mesin MRI, disebabkan penggunaan medan megnet yang kuat.
Satu lagi kelebihan scan MRI adalah kualitas gambar yang diperoleh biasanya mempunyai resolusi lebih baik berbanding CT scan. Lebih-lebih lagi untuk scan otak dan tulang belakang walaupun mesti dicatat bahwa CT scan kadangkala lebih berguna untuk cacat tulang.
Membayangkan kepentingan asas dan aplikasi MRI dalam bidang obat-obatan, Paul Lauterbur dan Sir Peter Mansfield dianugerahi Hadiah Nobel pada 2003 dalam Fisiologi atau Kedokteran untuk penemuan mereka atas MRI.


sumber
http://id.wikipedia.org
http://bethesda.or.id

1 komentar:

  1. apakah rumah sakit di Indonesia sudah menerapkan M R I ( Magnetic Resonance Imaging )????
    sekedar info :
    Kekurangan MRI

    Meskipun MRI Scan adalah ideal untuk diagnosa dan evaluasi beberapa kondisi, mereka memiliki batasan. Misalnya:

    * Ada banyak orang yang tidak aman dapat dipindai dengan MRI (misalnya, karena mereka memakai pacemakers), dan juga orang yang terlalu besar untuk discan.
    * Ada banyak efek klaustrofobia orang di dunia, dan sedang dalam sebuah mesin MRI dapat pengalaman yang sangat membingungkan bagi mereka.
    * Mesin MRI membuat suara yang bising selama pemeriksaan. Kebisingan suara seperti yang terus menerus, cepat tempa. Pasien diberi lubang suara atau headphone stereo untuk meredam kebisingan (di beberapa pusat MRI bahkan Anda dapat membawa sendiri kaset atau CD untuk mendengarkan). Kebisingan adalah disebabkan oleh kenaikan listrik saat ini dalam kawat yang tinggi, yang berlawanan dengan magnet utama magnetis. Semakin kuat medan magnet, kebisingan semakin tinggi.
    * MRI memerlukan pasien untuk terus tidak bergerakdalam waktu yang lama. Pemeriksaan MRI berkisar pada panjang dari 20 menit ke 90 menit atau lebih. Bahkan sangat sedikit gerakan dari bagian scan dapat menimbulkan distorsi gambar yang sangat perlu diulangi.
    * Orthopedic hardware (Sekrup, piring, sendi buatan) di daerah pencarian dapat menyebabkan beberapa artifak (distorsi) pada gambar. Hardware menyebabkan perubahan yang signifikan dalam bidang utama magnetik.
    * MRI sistem sangat mahal dan karena itu pemeriksaan juga sangat mahal

    BalasHapus